Menjaga Nadi Air Balikpapan: Investigasi Peran PLN dalam Pemulihan Hutan Manggar

SINARBANUA.COM, BALIKPAPAN — Di balik aksi penanaman 1.500 pohon oleh PLN Group Balikpapan dalam program Roots of Energy 2025, tersimpan persoalan serius yang jarang disorot publik: Hutan Lindung DAS/Waduk Manggar berada di titik rawan, Jumat (20/11).

Hasil pemantauan sejumlah komunitas lingkungan menunjukkan adanya:

titik-titik yang mulai kehilangan tutupan vegetasi,

pola aliran air yang berubah,

area yang tanahnya mulai tergerus,

dan tekanan akibat aktivitas manusia—baik ilegal maupun yang tidak terkendali.

Kawasan Manggar, yang memasok sebagian besar kebutuhan air bersih Balikpapan, tidak lagi se-murni yang dibayangkan. Ada “luka-luka lingkungan” yang tak lagi bisa diabaikan.

Itulah sebabnya PLN memilih turun langsung. Tidak hanya menanam, tetapi melakukan pemetaan titik rehabilitasi. Dari hasil pengecekan lapangan, beberapa area mengalami degradasi fungsi hidrologis akibat berkurangnya vegetasi penyangga. Area inilah yang menjadi target utama penanaman.

Program Roots of Energy pun dirancang tidak berhenti pada aksi satu hari. One day planting is not enough.

General Manager PLN Icon Plus SBU Kalimantan, Yusuf Hidayanto, menegaskan bahwa pendekatan berkelanjutan adalah kunci.

“Kami tidak ingin sekadar menanam. Kami ingin memastikan pohon hidup, tumbuh, dan mengembalikan fungsi hutan,” ujarnya.

Gerakan ini menggandeng komunitas, relawan, hingga pegiat lingkungan. Langkah PLN dianggap sebagai “dorongan besar” agar rehabilitasi Manggar dilakukan lebih masif—dan tidak hanya bergantung pada pemerintah.

Investigasi singkat ini menunjukkan satu hal: Manggar sedang meminta pertolongan. PLN sudah menjawab. Kini giliran pihak lain untuk bergerak.