Konfederasi Buruh Kalsel: Aksi 1 September Bukan Agenda Kami!

SINARBANUA.COM, BANJARMASIN – Tiga konfederasi besar serikat pekerja di Kalimantan Selatan menyatakan sikap tegas untuk tidak ikut dalam aksi unjuk rasa yang rencananya digelar pada Senin, 1 September 2025 di depan Kantor DPRD Provinsi Kalsel.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers bersama oleh DPD KSPSI Kalsel, DPD KSBSI Kalsel, dan DPD SBNI Kalsel, yang digelar pada Minggu (31/8/2025) di Sekretariat Serikat Pekerja, Jalan Cempaka Besar, Banjarmasin Tengah.
Kegiatan berlangsung sekitar pukul 14.30–15.10 Wita, dihadiri oleh jajaran pimpinan serikat antara lain H. Sadin Sasau (Ketua DPD KSPSI Kalsel), Mesdi (Ketua DPD KSBSI Kalsel), Wagimun, S.H. (Ketua DPD SBNI Kalsel), serta beberapa perwakilan DPC dan tim media.
💬 Pernyataan Sikap Tegas: Tak Mau Terseret Isu Non-Buruh
Dalam keterangan resminya, ketiga serikat pekerja sepakat bahwa aksi turun ke jalan yang digagas sejumlah elemen masyarakat Kalsel tersebut tidak berkaitan langsung dengan persoalan buruh.
“Kami melihat tidak ada korelasi antara isu yang diangkat dengan kepentingan pekerja. Karena itu, kami memutuskan tidak ikut dalam aksi tersebut,” tegas H. Sadin Sasau, Ketua DPD KSPSI Kalsel.
Senada dengan itu, Mesdi dari KSBSI Kalsel menegaskan bahwa instruksi sudah disampaikan hingga ke tingkat cabang (DPC) agar tidak ada anggota yang terlibat dalam aksi 1 September.
“Kami tegaskan, seluruh struktur organisasi di bawah kami sudah diinstruksikan untuk tidak ikut. Jika ada individu yang tetap turun ke jalan, itu di luar tanggung jawab kami,” ujarnya.
Sementara Wagimun, S.H. dari SBNI Kalsel menambahkan, serikat pekerja akan hanya turun ke jalan jika isu yang diangkat benar-benar menyangkut nasib dan kesejahteraan buruh.
“Kami bukan anti-aksi, tapi kami tidak mau buruh dijadikan alat kepentingan politik. Kalau ada yang mengatasnamakan kami tanpa dasar, akan kami tindak sesuai prosedur hukum,” tegasnya.
🛡️ Jaga Kondusivitas dan Fokus pada Isu Nyata Buruh
Konferensi pers tersebut juga menjadi bentuk komunikasi terbuka kepada publik agar tidak terjadi kesalahpahaman soal sikap serikat buruh. Mereka menilai penting menjaga situasi Kamtibmas tetap kondusif, serta mendorong agar semua pihak fokus pada persoalan riil yang dihadapi para pekerja seperti upah layak, jaminan sosial, dan perlindungan kerja.
Sementara itu, Dit Intelkam Polda Kalsel turut melakukan langkah penggalangan dan mitigasi dini agar kegiatan serikat pekerja tetap steril dari kepentingan politik serta tidak berkembang menjadi isu yang bisa memicu ketegangan sosial.
Langkah tersebut diapresiasi oleh para pimpinan serikat sebagai bentuk sinergi untuk menjaga stabilitas di wilayah Kalsel.
“Kami menghargai langkah kepolisian yang aktif menjaga komunikasi dengan organisasi pekerja. Semua demi suasana kerja dan kehidupan sosial yang aman dan produktif,” ungkap Sadin.
🧩 Kesimpulan
Dengan sikap kompak tiga konfederasi besar ini, dapat dipastikan tidak ada elemen resmi serikat pekerja Kalsel yang akan turun dalam aksi 1 September.
Serikat pekerja menegaskan, mereka hanya akan bergerak ketika perjuangan itu benar-benar untuk buruh, bukan untuk kepentingan lain. (Sb)