Ketua IWO Indonesia Kalsel Desak Kepolisian Usut Tuntas Dugaan Kematian Jurnalis Juwita

BANJARMASIN, Sinarbanua.com – Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ikatan Wartawan Online (IWO) Indonesia Kalimantan Selatan (Kalsel), Gt Mona Herliani, angkat bicara terkait kematian jurnalis perempuan bernama Juwita yang ditemukan dalam kondisi mencurigakan.
Mona mendesak pihak kepolisian untuk melakukan penyelidikan secara menyeluruh dan transparan guna mengungkap fakta di balik kematian Juwita.
Dalam pernyataannya, Gt Mona Herliani menegaskan, bahwa kematian seorang jurnalis, terlebih dalam kondisi yang tidak wajar, merupakan ancaman serius terhadap kebebasan pers di Indonesia.
“Kami sangat prihatin dan mendesak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini. Jangan sampai ada indikasi pembiaran atau bahkan impunitas jika terbukti ada unsur kekerasan atau kejahatan di balik kematian Juwita,” ujar Mona pada Senin (24/3/2025).
Mona juga menegaskan bahwa IWO Indonesia Kalsel akan terus mengawal perkembangan penyelidikan ini dan memastikan tidak ada tekanan atau intervensi terhadap aparat kepolisian dalam menangani kasus tersebut.
Sejumlah rekan kerja dan aktivis pers mengungkapkan bahwa Juwita dikenal sebagai jurnalis yang vokal dalam mengungkap berbagai kasus sensitif. Dugaan pun muncul bahwa kematiannya bisa saja berkaitan dengan liputan investigatif yang tengah ia garap.
“Juwita adalah sosok yang berani. Dia pernah mengungkap beberapa kasus yang cukup sensitif, termasuk dugaan korupsi dan pelanggaran hukum lainnya. Jika kematiannya terbukti ada kaitannya dengan pekerjaannya, ini menjadi pukulan besar bagi kebebasan pers,” ujar seorang rekan Juwita yang enggan disebut namanya.
Hingga saat ini, kepolisian belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab kematian Juwita. Namun, desakan dari berbagai pihak terus mengalir agar kasus ini segera diungkap secara terang benderang.
Kasus ini telah menarik perhatian luas dari berbagai organisasi jurnalis dan pegiat kebebasan pers. Mereka menuntut adanya perlindungan yang lebih kuat bagi wartawan, khususnya perempuan, yang sering kali menghadapi risiko dalam menjalankan tugasnya.
“IWO Indonesia Kalsel menyerukan kepada seluruh jurnalis untuk tetap solid dan tidak takut dalam menjalankan tugas mereka. Jika ada ancaman, segera laporkan. Kita tidak boleh membiarkan kekerasan terhadap jurnalis terus terjadi tanpa konsekuensi hukum yang jelas,” tegas Mona.
Sejumlah organisasi pers juga menyatakan siap memberikan pendampingan hukum bagi keluarga Juwita dan mengawal proses hukum kasus ini hingga tuntas. (Tim Red)