Ketum Berhadir di Halal Bihalal dan Silaturahmi MADA DAB Banjarmasin: Perkuat Kekeluargaan dan Lestarikan Budaya Banjar

Sinarbanua.com, BANJARMASIN – Masih di tengah hangatnya suasana bulan Syawal, Markas Daerah (Mada) Dewan Adat Banjar (DAB) Banjarmasin menggelar kegiatan silaturahmi dan halal bihalal yang berlangsung penuh keakraban di Sekretariat DAB Banjarmasin, Jalan Saka Permai RT 22, Kelurahan Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kota Banjarmasin, Senin (21/4/2025).
Acara ini menjadi momentum penting bagi para tokoh adat, pengurus, serta masyarakat Banjar untuk berkumpul, mempererat hubungan, serta mengukuhkan kembali komitmen dalam melestarikan adat dan budaya Banjar yang luhur.
Ketua Mada DAB Banjarmasin, Muhammad Wahyu, SH dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini bukan sekadar ajang temu kangen pasca-Ramadan, namun juga wadah untuk menyatukan visi dan langkah dalam menjaga identitas budaya di tengah dinamika zaman.
“Budaya adalah jati diri kita. Maka, silaturahmi ini menjadi cara kita menguatkan kembali ikatan kekeluargaan, serta merancang program-program ke depan yang berorientasi pada pelestarian dan pengembangan adat Banjar,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kolaborasi lintas generasi dalam menjaga eksistensi adat Banjar.
“Kita harus menggandeng anak-anak muda, mengajak mereka mencintai akar budayanya, agar adat tidak hanya dikenang, tetapi juga terus hidup,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua Umum (Ketum) Markas Besar (Mabes) Dewan Adat Banjar (DAB), H Kasmili, S.AP, SH, MH, yang turut hadir memberikan pandangan strategis tentang peran DAB sebagai mitra budaya yang proaktif dalam pembangunan daerah.
“Kami ingin menjadikan DAB sebagai mitra pemerintah yang mampu memberikan solusi berbasis kearifan lokal. Di tengah derasnya arus globalisasi, DAB hadir menjaga marwah budaya Banjar, dengan cara-cara yang adaptif dan solutif,” jelas Kasmili didampingi Sekjen DAB, Farid Ridhaan,SE, Bendun DAB, H Riyadi, Kopaswal Mabes DAB, H Fahri beserta lainnya.
Acara juga diisi dengan diskusi ringan, perkenalan anggota baru, serta paparan rencana kegiatan DAB ke depan, seperti pelatihan seni budaya, penguatan kelembagaan adat, hingga partisipasi aktif dalam event budaya tingkat daerah dan nasional.
Rangkaian acara ditutup dengan doa bersama dan ramah tamah, yang diwarnai sajian kuliner khas Banjar, menambah hangat suasana kebersamaan.
Canda tawa, tegur sapa, dan semangat gotong royong terasa begitu kental—seolah menegaskan bahwa budaya Banjar bukan sekadar warisan, melainkan napas kehidupan masyarakatnya.
Mada DAB Banjarmasin pun siap melangkah ke depan dengan semangat baru: melestarikan, memperkuat, dan membanggakan adat Banjar di kancah lokal maupun nasional bahkan Internasional. (SB)